Sumpah Pemuda – “ Sumpah, Gue Nggak Tau!”
Tragis memang di saat kemerdekaan telah dalam genggaman, saat udara kebebasan tak lagi sukar ditelan. Justru pemuda-pemuda Indonesia tak sedikit yang tak tahu apalagi untuk mengerti tentang apa itu Sumpah Pemuda dan untuk apa Sumpah Pemuda itu diperdengarkan di seluruh hamparan tanah Indonesia.
Memang terkesan culun daan cupu jika tatkala nongkrong di cafe dengan membahas sejarah Sumpah Pemuda ketimbang membahas pertandingan sepak bola atau sinetron. Bayangan tentang apa yang akan terjadi pastilah tak jauh lagi dari olok-olok teman, garing, mati gaya, dan gag zaman. Tapi jelas berbeda jauh dengan jika membahas pertandingan bola yang begitu serunya perebuta sebuah bola antara 22 pemain di lapangan seluas layar televisi. Yang akan terjadi pastilah diperkirakan seperti gaul, keren, up to date dan lain sebagainya.
Cukup terpanggil juga nasionalisme saya saat bercengkrama dengan salah seorang teman sekolah tiba-tiba ada sebuah pesan yang diberi judul “Khotbah Sumpah Pemuda” oleh sang pengirimnya yang isinya adalah sebagai berikut : “ Seluruh kedudukan yang enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi... Angkatan tua itu sungguh-sungguh bobrok. Jangan lupa angkatan muda sedang membuat revolusi dan melahirkan sejarah baru. Kalau mati dengan berani. Kalau hidup dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa bisa menjajah kita.”
Memang kata-kata itu terkesan seperti protes atas kepemimpinan ”orang-orang tua” yang menurutnya tidak memberikan sebuah kepuasan publik. Namun yang saya jadikan fokus dalam hal ini adalah revolusi yang sedang dipersiapkan para pemuda yang dimaksud. Kata-kata itu seakan ingin menunjukkan kualitas pemuda yang bisa melihat dunia lebih luas walau dipandang sebelah mata. Semangatnya berkobar seakan merapuhkan benteng kekuasaan orang-orang tua. Padahal keyakinan-keyakina seperti itulah yang kini mulai pudar di kalangan pemuda kita. Menurut saya, bukan suatu kesombongan jika kata-kata seperti itu terlontar. Justru hal tersebut menunjukkan bahwa masa depan bangsa kita akan semakin cerah dengan adanya orang-orang seperti pengirim sms ini.
Di sisi lain, di sebuah tayangan berita disebuah televisi swasta yang melakukan penjajakan tentang “Apakah itu sumpah pemuda ?” seorang pemuda yang masih mengenakan seragam biru putih dengan seronoknya menjawab, “Sumpah Pemuda?... Sumpah Gue Nggak Tau!”. Hal ini cukup bisa mematahkan semangat yang telah membara dari pemuda yang berpikiran kritis yang rela menghabiskan pulsanya dengan mengirimkan sms yang saya tuliskan di atas ke berpuluh-puluh pemuda lainnya. Pasalnya di zaman seperti ini pengaruh negatif lebih bisa berkembang pesat daripada pertumbuhan jiwa nasionalisme.
Lantas dengan adanya kedua sisi pemuda tersebut, akankah semangat pemuda di Indonesia akan kembali berkobar hanya dengan seorang pemuda yang peduli? Apa tindakan kalian? Hanya duduk saja dan menikmati hasil kebobrokan generasi tua kita?
0 comment:
Posting Komentar